PEMANFAATAN LIMBAH INDUSTRI
PENGGERGAJIAN KAYU
SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN CUKA KAYU (wood vinegar)
Lis Sutrisno
Mardiantino
ABSTRACT
Riau is a
province that has a forest resource that is relatively abundant. With the existence of forest resources will adequately support the development of sawmill industries
in Riau. However,
a byproduct of the processing industry can lead to waste. Total
production in Riau sawmill waste is about 900,000 m³ / year. Utilization of
industrial waste sawmill necessary.
One way of utilizing waste of sawmill industries
is to turn them into more useful products, namely products
of wood vinegar. Wood vinegar is a mixture solution of wood smoke dispersion in
water is prepared by condensing the pyrolysis liquid smoke sawmill waste. Wood
vinegar is a product that is very useful and economic value.
I. PENDAHULUAN
Provinsi Riau
memiliki hasil hutan
yang cukup besar,
salah satu diantaranya
adalah berupa kayu.
Kayu tersebut dapat
diolah untuk dijadikan
bahan baku kayu lapis, pulp dan
kertas. Dengan adanya sumber daya hasil hutan yang memadai akan mendukung pula
berkembangnya industri-industri penggergajian kayu (sawmill) di Riau. Namun,
hasil samping dari pengolahan indutri tersebut dapat menimbulkan limbah
berupa serbuk gergaji.
Dengan semakin meningkatnya
industri sawmill yang ada di Riau
akan meningkatkan pula limbah serbuk gergaji yang dihasilkan industri tersebut. Produksi total
limbah sawmill di Riau adalah
sekitar 900.000 m³/tahun dengan
asumsi bahwa 15% dari keseluruhan total limbah tersebut adalah berupa serbuk
gergaji (Tim Pemberantasan Ilegal Logging Riau, 2006)
Selama ini,
penanganan limbah industri
penggergajian dilakukan dengan cara ditumpuk sehingga membusuk, dibuang ke
aliran sungai serta dibakar. Tentu saja hal
ini mempunyai dampak
negatif berupa pencemaran
terhadap lingkungan. Untuk itu
diperlukan adanya suatu
pengolahan lanjut dengan
teknologi aplikatif sehingga
menghasilkan produk yang memiliki nilai tambah. Dengan cara
pirolisis, limbah industri
pengergajian yang belum
termanfaatkan secara optimal dapat diolah menjadi suatu produk yang
bernilai ekonomis, salah satunya yaitu cuka kayu.
Informasi
pemanfaatan limbah industri penggergajian menjadi cuka kayu masih sedikit
dilaporkan.
Pemanfaatan limbah kayu dari industri penggergajian masih
belum optimal, umumnya hanya dibiarkan atau dibakar. Dibutuhkan solusi untuk
meningkatkan nilai tambah dari limbah industri penggergajian tersebut, salah
satunya adalah
dijadikan bahan baku dalam pembuatan cuka kayu yang lebih bermanfaat dan bernilai
ekonomi.
Paper
ilmiah ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan limbah industri penggergajian kayu
sebagai bahan baku pembuatan cuka
kayu.
II.
ISI
Pemanfaatan limbah industri
pengergajian kayu perlu dilakukan. Penumpukan akan limbah pengergajian akan
mendatangkan dampak negatif, baik bagi lingkungan maupun bagi kondsi sosial
masyarakat. Salah satu cara pemanfaatkan limbah industri pengergajian tersebut
adalah dengan mengubahnya menjadi produk yang lebih bermanfaat. Salah satunya
adalah merubah limbah industri penggergajian tersebut menjadi produk cuka kayu
yang lebih bermanfaat dan bernilai ekonomi.
A.
Defenisi cuka kayu
Cuka kayu merupakan
campuran larutan dari dispersi asap kayu dalam air yang dibuat dengan
mengkondensasikan asap cair hasil pirolisis (Darmadji, dkk., 1996 dalam Rahmad 2011).
Cuka Kayu merupakan
campuran larutan dan disperse koloid dari asap kayu dalam air yang dibuat
dengan mengkondensasikan asap cair hasil pirolisis kayu yang merupakan proses
dekomposisi dari komponen-komponen penyusun kayu seperti lignin, selulosa dan
hemiselulosa akibat panas tanpa adanya oksigen. Cuka Kayu merupakan cairan,
warna hitam-kuning, bau menyengat, sifat asam, berbagai macam jenis komponen
kimia.
C.
Proses pembuatan cuka kayu
Limbah penggergajian sebagai bahan baku pembuatan
cuka kayu

Proses pemasukan limbah penggergajian kedalam alat
pirolisis
![]() |
|||
![]() |
Proses pembuatan cuka kayu
![]() |
Produk cuka kayu
C.
Kandungan cuka kayu
Senyawa-senyawa yang terdapat di dalam cuka kayu dikelompokkan
menjadi beberapa golongan yaitu, fenol, karbonil (terutama keton dan aldehid),
asam furan, alkohol dan ester, lakton, hidrokarbon alifatik, dan hidrokarbon
poliklis aromatis. Cuka kayu memiliki kemampuan untuk mengawetkan bahan makanan
karena adanya senyawa asam, fenolat dan karbonil (Pranata, 2008).
D.
Manfaat Cuka Kayu
Menurut Rahmad (2011)
manfaat cuka kayu meliputi:
1.
Dalam bidang pangan cuka kayu bermanfaat
sebagai pemberi rasa, dan sebagai pengawet.
2.
Dalam bidang industri perkebunan cuka
kayu bermanfaat sebagai koagulan lateks dengan sifat fungsional cuka kyu
seperti antijamur, antibakteri dan
antioksidan tersebut dapat memperbaiki kualitas produk karet yang dihasilkan.
3.
Dalam bidang industry kayu. Pemberian cuka
kayu akan meningkatkan ketahanan kayu terhadap serangan rayap
Selain itu
beberapa penelitian menunjukan bahwa cuka kayu memiliki manfaat:
1.
Merangsang
pertumbuhan dan menguatkan akar,daun dan batang pada sayuran dan tanaman pokok.
2.
Menyuburkan
tanah dan menghambat pertumbuhan hama penyakit tanaman.
3.
Mempertinggi
kualitas dan memperbanyak buah hingga 70%.
4.
Menambah
jumlah mikroba yang berguna bagi tanah dan tanaman.
5.
Menetralkan
derajat keasaman/ PH tanah
III. REKOMENDASI
Ketersediaan akan bahan baku limbah industri pengergajian kayu yang ada
di provinsi Riau sangat berlimpah. Data menunjukan industri penggergajian kayu
di Riau menghasilkan limbah sekitar 900.000 m³/tahun
(Tim Pemberantasan
Ilegal Logging Riau,
2006). Limbah industri pengergajian kayu yang berlimpah tersebut bisa
dimanfaatkan sebagai bahan baku dalam pembuatan cuka kayu. Pemanfaatan akan
limbah industri pengergajian kayu menjadi produk cuka kayu akan mendatangkan
banyak keuntungan.
Pemanfaatan limbah
penggergajian kayu akan mendatangkan nilai positif bagi lingkungan. Dengan
adanya pemanfaatan limbah tersebut maka jumlah limbah yang ada bisa dikurangi. Pengurangan jumlah
limbah secara tidak langsung akan membatu dalam menyelamatan kondisi lingkungan
dan akan memberikan kenyamanan.
Selain itu pemanfaatan
limbah industri penggergajian menjadi cuka kayu akan memberikan keuntungan
ekonomi bagi masyarakat. Cuka kayu yang dihasilkan bisa dijual dipasaran
sehingga bisa menjadi sumber pendapatan bagi masyarakat. Secara tidak langsung
akan membantu dalam mensejahterakan masyarakat yang ada di Riau. Bahkan
produksi cuka kayu dalam skala yang besar bisa dijadikan sebagai sumber
pendapatan bagi provinsi Riau.
IV. KESIMPULAN
1. Limbah industri
penggergajian kayu bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan cuka kayu.
2. Cuka kayu memiliki manfaat
yang sangat banyak diantaranya dapat merangsang pertumbuhan tanaman,
menyuburkan tanah, mengawetkan kayu dan masih banyak lainnya.
3. Produk cuka kayu yang
berasal dari limbah industri penggergajian bisa menjadi sumber pendapatan
tambahan bagi masyarakat. Selain itu juga bisa menjadi sumber pendapatan daerah
bila dikembangkan dalam skala besar.
DAFTAR PUSTAKA
Anonimus, 2010. Cuka kayu dari limbah industri
arang. Google. http://foragri.blogsome.com/cuka-kayu-dari-limbah-industri-arang/.
Diakses pada 22 desember 2011.
Aried. 2011. Teknologi
Asap Cair, Ubah Polutan Jadi Bermanfaat. Google. http://sekedar-tahu-aja.blogspot.com/2011/10/teknologi-asap-cair-ubah-polutan-jadi.html,
diakses pada tanggal 11 januari 2012]
Gani, A, dkk. 2007. Karakteristik asap cair hasil
pirolisis sampah organik padat. Jurnal Teknik Industri Pertanian. 16:3(111-118)
Kurnia, Rahmad, S. 2011. Uji berbagai jenis bahan baku terhadap mutu Asap
cair yang dihasilkan melalui proses Pirolisis. Skripsi USU. Medan.
Nurhayati.T., R.A. Pasaribu dan
D. Mulyadi. 2006. Produksi dan pemanfaatan cuka kayu dari serbuk gergaji kayu campuran. Jurnal
Penelitian Hasil Hutan 24:5(395-411). Bogor.
Setyawati, 2003. Komposit Serbuk
kayu Plastik Daur ulang: Teknologi Alternatif Pemanfaatan Limbah kayu dan
Plastik. http://tumoutou.net/702_07134/ dina_setyawati.htm.
Wijaya, M. 2008. Karakteristik komponen kimia
asap cair dan pemanfaatannya sebagai biopestisida. Bionaturae 9:1(34-40).
Bogor.
boleh di teruskan bg :)
ReplyDelete