Sunday 15 April 2012

PAPER CUKA KAYU ( juara 2 lomba PAPER tingkat mahasiswa se Universitas Riau- UR Spektakuler)


PEMANFAATAN LIMBAH INDUSTRI PENGGERGAJIAN KAYU
SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN CUKA KAYU (wood vinegar)


Lis Sutrisno
Mardiantino

ABSTRACT
Riau is a province that has a forest resource that is relatively abundant. With the existence of forest resources will adequately support the development of sawmill industries  in Riau. However, a byproduct of the processing industry can lead to waste. Total production in Riau sawmill waste is about 900,000 m³ / year. Utilization of industrial waste sawmill necessary. One way of utilizing waste of sawmill industries  is to turn them into more useful products, namely products of wood vinegar. Wood vinegar is a mixture solution of wood smoke dispersion in water is prepared by condensing the pyrolysis liquid smoke sawmill waste. Wood vinegar is a product that is very useful and economic value.


I. PENDAHULUAN
Provinsi  Riau  memiliki  hasil  hutan  yang  cukup  besar,  salah    satu  diantaranya  adalah    berupa  kayu.   Kayu  tersebut    dapat  diolah  untuk  dijadikan  bahan baku kayu  lapis, pulp dan kertas. Dengan adanya sumber daya hasil hutan yang memadai akan mendukung pula berkembangnya industri-industri penggergajian kayu (sawmill) di Riau. Namun, hasil samping dari pengolahan indutri tersebut dapat menimbulkan limbah berupa  serbuk  gergaji.  Dengan  semakin  meningkatnya  industri  sawmill yang ada di Riau akan meningkatkan pula limbah serbuk gergaji yang dihasilkan industri  tersebut. Produksi  total  limbah  sawmill di Riau  adalah  sekitar    900.000 m³/tahun dengan asumsi bahwa 15% dari keseluruhan total limbah tersebut adalah berupa serbuk gergaji (Tim Pemberantasan Ilegal Logging Riau, 2006)
Selama  ini,  penanganan  limbah industri penggergajian dilakukan  dengan  cara ditumpuk sehingga membusuk, dibuang ke aliran sungai serta dibakar. Tentu saja hal  ini  mempunyai  dampak  negatif  berupa  pencemaran  terhadap  lingkungan. Untuk  itu  diperlukan  adanya  suatu  pengolahan  lanjut  dengan  teknologi  aplikatif sehingga menghasilkan produk yang memiliki nilai tambah. Dengan  cara  pirolisis,  limbah industri pengergajian  yang  belum  termanfaatkan  secara optimal  dapat diolah menjadi suatu produk yang bernilai ekonomis, salah satunya  yaitu  cuka kayu.
Informasi  pemanfaatan limbah industri penggergajian menjadi cuka kayu masih sedikit dilaporkan. Pemanfaatan limbah kayu dari industri penggergajian masih belum optimal, umumnya hanya dibiarkan atau dibakar. Dibutuhkan solusi untuk meningkatkan nilai tambah dari limbah industri penggergajian tersebut, salah satunya adalah dijadikan bahan baku dalam pembuatan cuka kayu yang lebih bermanfaat dan bernilai ekonomi.
Paper ilmiah ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan limbah industri penggergajian kayu sebagai bahan baku pembuatan cuka kayu.


II. ISI
Pemanfaatan limbah industri pengergajian kayu perlu dilakukan. Penumpukan akan limbah pengergajian akan mendatangkan dampak negatif, baik bagi lingkungan maupun bagi kondsi sosial masyarakat. Salah satu cara pemanfaatkan limbah industri pengergajian tersebut adalah dengan mengubahnya menjadi produk yang lebih bermanfaat. Salah satunya adalah merubah limbah industri penggergajian tersebut menjadi produk cuka kayu yang lebih bermanfaat dan bernilai ekonomi.
A. Defenisi cuka kayu
Cuka kayu merupakan campuran larutan dari dispersi asap kayu dalam air yang dibuat dengan mengkondensasikan asap cair hasil pirolisis (Darmadji, dkk., 1996 dalam Rahmad 2011).
Cuka Kayu merupakan campuran larutan dan disperse koloid dari asap kayu dalam air yang dibuat dengan mengkondensasikan asap cair hasil pirolisis kayu yang merupakan proses dekomposisi dari komponen-komponen penyusun kayu seperti lignin, selulosa dan hemiselulosa akibat panas tanpa adanya oksigen. Cuka Kayu merupakan cairan, warna hitam-kuning, bau menyengat, sifat asam, berbagai macam jenis komponen kimia.

C. Proses pembuatan cuka kayu
Proses pembuatan cuka kayu menggunakan bahan baku limbah industri penggergajian berupa serbuk gergaji, tatal ataupun sabetan. Pembuatan cuka kayu menggunakan alat pirolisis. Limbah penggergajian dimasukan kedalam tabung pirolisis tanpa diberi air lalu ditutup rapat dan kemudian dibakar.. Setelah beberapa waktu maka akan menghasilkan asap cair yang merupakan hasil kondensasi dari pembakaran limbah penggergajian tersebut. Asap cair yang dihasilkan tersebut merupakan suspensi koloid yang mengandung partikel-partikel padat, cair dan uap yang dihasilkan dari kondisi pirolisis yang terkendali dan tanpa udara. Asap cair itulah yang disebut dengan cuka kayu.








Limbah penggergajian sebagai bahan baku pembuatan cuka kayu


 












Proses pemasukan limbah penggergajian kedalam alat pirolisis









 















Proses pembuatan cuka kayu


 







Produk cuka kayu

C. Kandungan cuka kayu
         Senyawa-senyawa yang terdapat di dalam cuka kayu dikelompokkan menjadi beberapa golongan yaitu, fenol, karbonil (terutama keton dan aldehid), asam furan, alkohol dan ester, lakton, hidrokarbon alifatik, dan hidrokarbon poliklis aromatis. Cuka kayu memiliki kemampuan untuk mengawetkan bahan makanan karena adanya senyawa asam, fenolat dan karbonil (Pranata, 2008).

D. Manfaat Cuka Kayu
Menurut Rahmad (2011) manfaat cuka kayu meliputi:
1.        Dalam bidang pangan cuka kayu bermanfaat sebagai pemberi rasa, dan sebagai pengawet.
2.        Dalam bidang industri perkebunan cuka kayu bermanfaat sebagai koagulan lateks dengan sifat fungsional cuka kyu seperti antijamur, antibakteri  dan antioksidan tersebut dapat memperbaiki kualitas produk karet yang dihasilkan.
3.        Dalam bidang industry kayu. Pemberian cuka kayu akan meningkatkan ketahanan kayu terhadap serangan rayap

Selain itu beberapa penelitian menunjukan bahwa cuka kayu memiliki manfaat:
1.        Merangsang pertumbuhan dan menguatkan akar,daun dan batang pada sayuran dan tanaman pokok.
2.        Menyuburkan tanah dan menghambat pertumbuhan hama penyakit tanaman.
3.        Mempertinggi kualitas dan memperbanyak buah hingga 70%.
4.        Menambah jumlah mikroba yang berguna bagi tanah dan tanaman.
5.        Menetralkan derajat keasaman/ PH tanah

III. REKOMENDASI
Ketersediaan akan bahan baku limbah industri pengergajian kayu yang ada di provinsi Riau sangat berlimpah. Data menunjukan industri penggergajian kayu di Riau  menghasilkan  limbah sekitar 900.000 m³/tahun (Tim  Pemberantasan  Ilegal  Logging  Riau,  2006). Limbah industri pengergajian kayu yang berlimpah tersebut bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku dalam pembuatan cuka kayu. Pemanfaatan akan limbah industri pengergajian kayu menjadi produk cuka kayu akan mendatangkan banyak keuntungan.
         Pemanfaatan limbah penggergajian kayu akan mendatangkan nilai positif bagi lingkungan. Dengan adanya pemanfaatan limbah tersebut maka jumlah limbah  yang ada bisa dikurangi. Pengurangan jumlah limbah secara tidak langsung akan membatu dalam menyelamatan kondisi lingkungan dan akan memberikan kenyamanan.
          Selain itu pemanfaatan limbah industri penggergajian menjadi cuka kayu akan memberikan keuntungan ekonomi bagi masyarakat. Cuka kayu yang dihasilkan bisa dijual dipasaran sehingga bisa menjadi sumber pendapatan bagi masyarakat. Secara tidak langsung akan membantu dalam mensejahterakan masyarakat yang ada di Riau. Bahkan produksi cuka kayu dalam skala yang besar bisa dijadikan sebagai sumber pendapatan bagi provinsi Riau.

IV. KESIMPULAN
1. Limbah industri penggergajian kayu bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan cuka kayu.
2. Cuka kayu memiliki manfaat yang sangat banyak diantaranya dapat merangsang pertumbuhan tanaman, menyuburkan tanah, mengawetkan kayu dan masih banyak lainnya.
3. Produk cuka kayu yang berasal dari limbah industri penggergajian bisa menjadi sumber pendapatan tambahan bagi masyarakat. Selain itu juga bisa menjadi sumber pendapatan daerah bila dikembangkan dalam skala besar.





DAFTAR PUSTAKA

Anonimus, 2010. Cuka kayu dari limbah industri arang. Google. http://foragri.blogsome.com/cuka-kayu-dari-limbah-industri-arang/. Diakses pada 22 desember 2011.

Gani, A, dkk. 2007. Karakteristik asap cair hasil pirolisis sampah organik padat. Jurnal Teknik Industri Pertanian. 16:3(111-118)





Kurnia, Rahmad, S. 2011. Uji berbagai jenis bahan baku terhadap mutu Asap cair yang dihasilkan melalui proses Pirolisis. Skripsi USU. Medan.

Nurhayati.T., R.A. Pasaribu dan D. Mulyadi. 2006. Produksi dan pemanfaatan cuka kayu  dari serbuk gergaji kayu campuran. Jurnal Penelitian Hasil Hutan 24:5(395-411). Bogor.

Setyawati, 2003.  Komposit Serbuk kayu Plastik Daur ulang: Teknologi Alternatif Pemanfaatan Limbah kayu dan Plastik. http://tumoutou.net/702_07134/ dina_setyawati.htm.

Wijaya, M. 2008. Karakteristik komponen kimia asap cair dan pemanfaatannya sebagai biopestisida. Bionaturae 9:1(34-40). Bogor.




1 comment:

Entri Populer